Kamis, 30 Oktober 2014

Wisata Kabupaten Bengkayang Riam Merasap

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat.
Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa objek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata.
Objek wisata yang ada di Indonesia merupakan kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Negara Indonesia memiliki banyak objek daya tarik wisata yang sangat potensial dan tidak kalah indahnya dengan Pulau Bali. Namun masih banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang belum mengetahuinya karena banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengerti tentang cara mengembangkan objek wisata, apa saja persyaratan dari objek wisata yang harus dimiliki untuk bisa menarik banyak wisatawan.
            Oleh karena itu perlu adanya penjelasan kepada khalayak umum mengenai Objek Daya Tarik Wisata. Pengetahuan ini tidak hanya penting bagi pengusaha di bidang pariwisata namun juga diperlukan untuk para generasi muda yang kelak akan mewarisi sebagai pengelola pariwisata Indonesia di Masa depan.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Deskripsi Objek Wisata
Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87, Obyek Wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan Obyek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut,  atau berupa obyek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.
Geografi Pariwisata merupakan bidang Ilmu terapan yang berusaha mengkaji unsur - unsur geografis suatu daerah untuk kepentingan kepariwisataan. Unsur - unsur geografis suatu daerah memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. Bentang alam pegunungan yang beriklim sejuk, pantai landai yang berpasir putih, hutan dengan beraneka ragam tumbuhan yang langka, danau dengan air yang bersih, merupakan potensi suatu daerah yang dapat dikembangkan untuk usaha industri pariwisata. Unsur geografis yang lain seperti lokasi/letak, kondisi morfologi, penduduk, berpengaruh terhadap kemungkinan pengembangan potensi obyek wisata.
Dengan adanya Undang-undang No. 32 tahun 2003 tentang Otonomi Daerah, setiap daerah di Indonesia berupaya memperoleh Pendapatan Asli Daerah Setempat (PADS). Salah satu upaya untuk memperoleh pemasukan pendapatan tersebut dengan menggalakkan kegiatan pariwisata yang ada di daerah Pengembangan pariwisata sangat ditentukan oleh seberapa besar potensi supply dan demand. Potensi supply memberikan gambaran seberapa besar daya tarik obyek wisata yang dimiliki oleh suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW). Sedangkan potensi demand memberikan gambaran seberapa besar potensi wisatawan yang datang dari Daerah Asal Wisatawan (DAW).
Beberapa konsep kepariwisataan dalam Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwasataan disebutkan beberapa konsep sebagai berikut :
1. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan 
    pariwisata;
2. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
    obyek dan daya tarik wisata;
3. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan
     secara sukarela bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

2.2. Daya Tarik Wisata
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari objek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata objek wisata sudah tidak relevan lagi untuk  menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “ Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah beberapa definisi/pengertian mengenai DayaTarik Wisata menurut beberapa ahli :
·           Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
·           A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu
·           Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
·           Menurut undang – undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna; dan (2) objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.
·           Menurut Spilanne (2002), Daya tarik pariwisata adalah hal – hal yang menarik perhatian wisatawan yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata.
·           Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di samping harus ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu: (1) ada sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu yang bisa dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu sesuatu yang bisa dibeli (something to buy)
Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Daya tarik wisata yang tidak atau belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu, kepariwisataan sulit untuk dikembangakan.
Ø  Syarat – Syarat Objek Daya Tarik Wisata
Menurut James J. Spillane (1994: 63-72) suatu objek wisata atau destination, harus meliputi 5 (lima) unsur yang penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam menikmati perjalanannya, maka objek wisata harus meliputi :
1.        Attractions
Merupakan pusat dari industri pariwisata. Menurut pengertiannya attractions mampu menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan atau permintaan. Biasanya mereka tertarik pada suatu lokasi karena ciri- ciri khas tertentu.
Ciri-ciri khas yang menarik wisatawan adalah :
a)         Keindahan alam.
b)        Iklim dan cuaca.
c)         Kebudayaan.
d)        Sejarah.
e)         Ethnicity-sifat kesukuan.
f)         Accessibility-kemampuan atau kemudahan berjalan atau ketempat tertentu.
2.        Facility
Fasilitas cenderung berorientasi pada attractions disuatu lokasi karena fasilitas harus dekat dengan pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong pertumbuhan dan cenderung berkembang pada saat yang sama atau sesudah attractions berkembang.
Suatu attractions juga dapat merupakan fasilitas. Jumlah dan jenis fasilitas tergantung kebutuhan wisatawan. Seperti fasilitas harus cocok dengan kualitas dan harga penginapan, makanan, dan minuman yang juga cocok dengan kemampuan membayar dari wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut.
3.        Infrastructure
Attractions dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Infrastruktur termasuk semua konstruksi di bawah dan di atas tanah dan suatu wilayah atau daerah. Yang termasuk infrastruktur penting dalam pariwisata adalah :
a)      Sistem pengairan/air
Kualitas air yang cukup sangat esensial atau sangat diperlukan. Seperti penginapan membutuhkan 350 sampai 400 galon air per kamar per hari.
b)      Sumber listrik dan energi
Suatu pertimbangan yang penting adalah penawar tenaga energy yang tersedia pada jam pemakaian yang paling tinggi atau jam puncak (peak hours). Ini diperlukan supaya pelayanan yang ditawarkan terus menerus.
c)      Jaringan komunikasi
Walaupun banyak wisatawan ingin melarikan diri dari situasi biasa yang penuh dengan ketegangan, namun ada juga sebagian yang masih membutuhkan jasa-jasa telepon dan/atau telgram yang tersedia.
d)     Sistem pembuangan kotoran/pembuangan air
Kebutuhan air untuk pembuangan kotoran memerlukan kira-kira 90 % dari permintaan akan air. Jaringan saluran harus didesain berdasarkan permintaan puncak atau permintaan maksimal.
e)      Jasa-jasa kesehatan
Jasa kesehatan yang tersedia akan tergantung pada jumlah tamu yang diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang dilakukan atau faktor-faktor geografis lokal.
f)       Jalan-jalan/jalan raya
Ada beberapa cara membuat jalan raya lebih menarik bagi wisatawan :
o   Menyediakan pemandangan yang luas dari alam semesta.
o   Membuat jalan yang naik turun untuk variasi pemandangan.
o   Mengembangkan tempat dengan pemandangan yang indah.
o   Membuat jalan raya dengan dua arah yang terpisah tetapi sesuai dengan keadaan tanah.
o   Memilih pohon yang tidak terlalu lebat supaya masih ada pemandangan yang indah.
4.        Transportation
Ada beberapa usul mengenai pengangkutan dan fasilitas yang dapat menjadi semacam pedoman termasuk :
a)    Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi terminal, dan pelayanan pengangkutan lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk semua penumpang sebelum berangkat dari daerah asal.
b)   Sistem keamanan harus disediakan di terminal untuk mencegah kriminalitas.
c)   Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu lintas dan simbol-simbol harus dikembangkan dan dipasang di semua bandar udara.
d)   Sistem informasi harus menyediakan data tentang informasi pelayanan pengangkutan lain yang dapat dihubungi diterminal termasuk jadwal dan tarif.
e)   Informasi terbaru dan sedang berlaku, baik jadwal keberangkatan atau kedatangan harus tersedia di papan pengumuman, lisan atau telepon.
f)   Tenaga kerja untuk membantu para penumpang.
g)  Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rute dan pelayanan pengangkutan lokal.
h)  Peta kota harus tersedia bagi penumpang.


2.3. Wisata Riam Merasap
Wisata riam merasap terletak di Dusun Segonde Desa Pisak Kec.Tujuhbelas dengan ketinggian ± 40 M dan + 200 M dihulu terdapat Goa Maria tempat beribadah Umat Katolik yang setiap akhir bulan Mei dan akhir bulan Oktober ramai dikunjungi, jarak dari Bengkayang sekitar + 65 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan 4 disambung dengan berjalan kaki selama + 20 menit.
Jarak tempuh dari kecamatan Sajingan ke lokasi sekitar 15 kilometer. Dan jika dari perbatasan Indonesia - Malaysia hanya berjarak 10 kilometer sehingga jangan heran bila sobat akan melihat cukup banyak warga Malaysia yang berkunjung kesini.
Dinamakan Riam Merasap karena air terjun ini mempunyai aliran air yang deras dan dari aliran air tersebut menimbulkan kabut dingin dari percikan air yang jatuh sehingga masyarakat sekitar menamainya Air Terjun Riam Merasap. Air terjun ini memiliki ketinggian 20 meter dan lebar 8 meter dengan air jernih yang mengalir disana dan panorama rimba tropis khas Kalimantan membuat air terjun ini semakin indah. Bila pengunjung mau menelusuri aliran air terjun ini maka tak jauh dari Riam Merasap ini pengunjung akan menemukan satu buah Riam lagi yang bernama Riam Naik Kubik dengan ketinggian 8 meter yang tak kalah indahnya.
Dengan lebar 8 meter banyak yang menganggap air terjun Riam Merasap ini sebagai miniatur air terjun Niagara yang ada di Amerika Serikat, karena kebanyakan air terjun di Indonesia memiliki lebar tak lebih dari 3 meter. Akhir - akhir ini pemerintah setempat memanfaatkan air terjun ini sebagai sumber listrik sehingga dibangun PLTA.  
Untuk mencapai ke lokasi air terjun sobat harus berhati-hati karena jalannya sedikit terjal dan licin dan belum dibuatkan tangga untuk turun, meskipun begitu sembari berhati-hati sobat bisa menikmati pemandangan air terjun yang indah dan melihat pengunjung yang sedang bermain air atau mandi.
Pada bulan Mei dan Oktober biasanya pengunjung bertambah dikarenakan di bagian hulu air terjun ini terdapat Gua Maria sebagai tempat ziarah umat Katolik yang pada bulan itu merupakan penutupan bulan Maria bagi pemeluknya.


2.4. Riam Merasap
Wisata riam merasap sudah hampir memenuhi semua syarat- syarat untuk menjadi objek wisata yang menjadi Tujuan wisata adalah untuk terpenuhinya beberapa kebutuhan atau permintaan wisatawan.
Pengunjung tertarik pada suatu lokasi karena ciri- ciri khas Riam merasap.
Ciri-ciri khas yang menarik wisatawan berwisata ke riam merasap adalah :
a)         Keindahan alam.
b)        Iklim dan cuaca.
c)         Kebudayaan.
e)         Ethnicity-sifat kesukuan.
f)         Accessibility-kemampuan atau kemudahan berjalan atau ketempat tertentu.
Ø  Facility
Fasilitas di wisata riam merasap sudah memenuhi standar daya tarik wisata beberapa fasilitas yang membuat pengunjung merasa nyaman dalam menikmati panorama di riam merasap. Objek wisata ini dilengkapi dengan beragam fasilitas seperti kantin, perhotelan, penginapan, kawasan offroad, souvenir shop, arung jeram, dan budidaya keramba Wisatawan juga dapat melihat langsung kehidupan masyarakat Dayak di kecamatan Tujuh Belas yang mendiami kawasan disekitar wisata Riam Merasap .
Ø  Infrastructure
Attractions dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Infrastruktur di wisata riam merasap merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan wisata riam merasap adapun infrastucture yang sudah ada berupa :
a) Sistem pengairan/air
Sistem pengairan pada wisata riam merasap sangat mudah dinikmati wisatawan kerena penginapan tidak jauh dari tepi sungai riam merasap tersebut.
b Sumber listrik dan energi
Suatu pertimbangan yang penting pada suatu tempat wisata dimana sumber listrik sangat berperan penting dalam perkembangan wisata. Sumber listrik pada wisata riam merasap sudah tersedia dimana sudah adanya PLTA yang sudah dibangun oleh pemerintah kabupaten bengkayang .
c ) Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi berperan penting kerena dalam melakukan wisata pengunjung perlu untuk berkomunikasi dengan keluarga dan sahabat melalui telpon, facebook, E-Mail dll. . wisata riam merasap sudah di jangkau jaringan telkomunikasi yang memudahkan pengunjung dalam menjalin komunikasi dengan keluarga dan orang sekitarnya.
d ) Jasa-jasa kesehatan
Jasa kesehatan yang tersedia di wisata riam merasap berada tidak jauh dari tempat wisata adapun jasa kesehatan tersebut meliputi puskesmas dan kantor P3K.
e )   Aksesbilitas
Berjarak tempuh dari kota Bengkayang ke Lokasi Riam Merasap kurang lebih sekitar 62 km atau kurang lebih 130 km sebelah timur Kota Singkawang atau 300 km dari Pontianak. Dapat dikunjungi dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.  Dari Pontianak bisa menggunakan bis kurang lebih 8 jam denga melewati rute Pontianak - Pinyuh - Anjungan - Toho - Karangan - Bengkayang - Sanggau Ledo.
Dapat juga menggunakan jalur lain denga rute Pontianak - Pinyuh - Mempawah - Singkawang - Samalatan - Bengkayang - Sanggau Ledo. Jalur (rute) pertama jarakanya lebih dekat dibandingkan jalur (rute) kedua (kira-kira selisih 50 km, akan tetapi jalur pertama kondisi jalannya rusak.  Waktu tempuh kedua jalur tersebut kira-kira 6 jam dengan kecepatan rata-rata 60-90 km/jam.
Untuk jalur kedua ini lebih asik, karena melewati bukit Mendering yang jalannya berkelak-kelok kayak ular dengan tikungan yang seperti angka delapan Selanjutnya jika ingin mencapai riam dan mandi dibawahnya mesti turun ke bawah, akan tetapi diperlukan kehati-hatian untuk turun kebawah,sebab jalannya terjal dan licin selain itu belum dibuatkan tangga untuk turun.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pariwisata Riam Merasap
Kekurangan dari wisata Riam Merasap adalah:
  1. Saat ini kebersihan wisata Riam Merasap tidak seperti dulu yang sangat terjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Banyak sekali pengunjung yang membuang sampah sembarangan, padahal sudah disediakan tempat sampah di sekitarnya.
  2. Parkiran yang tersedia di wisata Riam Merasap untuk memarkirkan kendaraan masih sempit dan tidak teratur. 
  3. Tidak adanya tempat Penjualan oleh- oleh disekitar wisata Riam Merasap yang menjual makanan khas Kabupaten Bengkayang , kalu saja ada penjual yang menjual makanan khas Kabupaten Bengkayang berarti bisa sekaligus memperkenalkan kepada turis tentang makanan tradisional dari Bengkayang.
  4. Fasilitas yang disediakan terbatas, sehingga para pengunjung yang datang tidak bisa memilihnya.
Kelebihan dari wisata Riam Merasap adalah:
  1. Masih banyak pohon rindang di sekitar wisata Riam Merasap, bisa digunakan untuk tempat santai-santai atau tempat makan bersama sambil menggelar tikar diatas batu besar
  2. Pemandangan di sekitar wisata Riam Merasap yang sangat menakjubkan.
  3. Transportasi umum untuk menuju ke tempat wisata sangat mudah.
  4. Masih banyaknya Flora dan Fauna disekitar wisata Riam Merasap
  5. Dll



Selasa, 14 Oktober 2014

DESA BABANE DUSUN NEK BARE KEC. SAMALANTAN KAB. BENGKAYANG

Keadaan Geografis Desa Babane
  1. Letak dan Luas
Desa Babane, secara administrasi masuk dalam wilayah Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang. Desa ini letaknya sangat strategis yang sebagian wilayahnya terletak ditepi sungai Sama’a. Jarak Desa tersebut ke Ibukota Kabupaten Bengkayang 35 km dengan jarak tempuh waktu selama 1 (satu) jam dan dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat sebagai alat transportasi.
Secara administratif Desa Babane berbatasan dengan :
-          Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Papan Uduk
-          Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bukit Serayan
-          Sebeleh Selatan berbatasan dengan Desa Tumiang
-          Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pasti Jaya
Luas wilayah Desa Babane 5.000 Ha sebagian besar telah dimanfaatkan seperti pemukiman penduduk, perkebunan, sawah/ladang dan keperluan bangunan lainnya. Dari luas Desa seluruhnya terdapat tanah kosong berupa hutan yang ditumbuhi oleh semak belukar dan ilalang dengan luas 1.085 Ha.
              Agama Yang Dianut Penduduk Desa Babane Tahun 2011
No
Agama
Jiwa
Persentase (%)
1
2
3
4
5
6
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Konghucu
15
998
836
-
-
5
0,81
53,83
45,09
-
-
0,27
Jumlah
1.854
100,00

               Sumber: Kantor Kepala Desa Babane, Tahun 2011
Di Desa Babane berdasarkan keadaan umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lamanya informan tinggal di lokasi penelitian.
  1. Keadaan Umur Informan
Mengenai keadaan umur informan sangat bervariasi yaitu dari umur 30 tahun sampai 60 tahun ke atas, dan keseluruhnya adalah Kepala Keluarga (KK) baik itu laki-laki maupun perempuan untuk lebih jelasnya mengenai umur informan tersebut dicantumkan pada tabel berikut:

Tabel 12
Keadaan Umur Informar
No
Kelompok Umur
Banyaknya Kepala Keluarga
Persentase (%)
1
2
3
4
5
6
7
30-34 tahun
35-39 tahun
40-44 tahun
45-49 tahun
50-54 tahun
55-59 tahun
60 tahun ke atas
10
 8
 4
 5
 6
 2
 3
26,32
21,05
10,53
13,16
15,79
5,26
7,89

Jumlah
38
100
Sumber : Data Hasil Wawancara yang di Olah, 2011

Tabel 12 menggambarkan bahwa keadaan umum informan hampir berimbang, kecuali pada kelompok umur 30-34 tahun jumlahnya mencapai (26,32%). Perlu ditambahkan pula, sesuai dengan keadaan umur tersebut, maka semua infoman telah menikah dan sebagai Kepala Keluarga (KK)
b.      Tingkat Pendidikan Informan
Selanjutnya identitas informan menyangkut tingkat pendidikan yang digambarkan pada tabel 13 berikut:
Tabel 13
Tingkat Pendidkan Informan
No
Jenjang
Banyaknya Kepala Keluarga
Persentase (%)
1
2
3
4
SD / Sederajat
SLTP / Sederajat
SLTA / Sederajat
Perguruan Tinggi
10
  8
17
  3
26,32
21,05
44,74
7,89

Jumlah
38

Sumber : Data Hasil Wawancara yang di Olah, 2011
Pada tabel 13 tersebut jenjang pendidikan informan yang adalah (44,74%) pada tingkat SLTA/Sederajat. Sedangkan pada jenjang pendidikan lainnya informan memilikinya secara seimbang. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semakin kecil tingkat pendidikan maka semakin rendah prilaku masyarakat untuk Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan buang sampah di sungai. Hal ini disebabkan karena kekurangan pengetahuan yang dimiliki oleh informan.
c.       Pekerjaan Informan
Berikut ini akan dikemukakan mengenai pekerjaan tiap-tiap informan pada tabel 14 yaitu:
TABEL 14
PEKERJAAN INFORMAN
No
Jenis Pekerjaan
Banyaknya Kepala Keluarga
Persentase(%)
1
2
3
4
Pegawai Negeri Sipil
Petani
Pedagang
Buruh Bangunan
10
15
6
7
26,32
39,47
15,79
18,42

Jumlah
38

Sumber : Data Hasil Wawancara yang di Olah, 2011
Dari tabel 14 menunjukkan bahwa terdapat empat jenis pekerjaan informan dan jumlahnya lebih banyak (39,47%) pekerjaan informan sebagai Petani. Sedangkan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari Pegawai Kecamatan dan beberapa dan informan adalah guru sekolah di tingkat SD, SLTP, SLTA.
d.   Penghasilan Informan
Untuk melihat penghasilan rata-rata per bulan setiap Kepala Keluarga (KK) dan beberapa jenis pekerjaan informan di atas, berikut ini akan dikemukakan mengenai penghasilan tiap-tiap informan pada tabel 15, yaitu:
TABEL 15
PEN GHAS1LAN INFORMAN
No
Jumlah Penghasilan (Rp).
Banyaknya Kepala Keluarga
Persentase (%)
1
2
3
4
500.000-1.000.000
1.000.000-1.500.000
1.500.000-2.000.000
2.000.000- ke atas
  6
15
 7
10
15,79
39,47
18,42
26,32

Jumlah
38
100

Sumber : Data Hasil Wawancara Firdaus Suriyanto. S.Sos tahun 2011
Peta Kenampakan Wilayah Desa Babane Dusun Nek Bare